Sosial Cyberspace
Dunia maya adalah sebuah kata Bahasa Indonesia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut cyberspace. Menurut Nasrullah (2012:20) jauh sebelum teknologi internet berkembang, kata “cyberspace” pertama kali diperkenalkan oleh Vernor seorang novelis dalam sebuah novel pada tahun 1981. Kemudian kata cyberspacetersebut di adaptasi oleh Gibson pada tahun 1984 dalam novelnya Neuromancer. Pengertian cyberspace menurut Gibson adalah sekumpulan data, representasi grafik demi grafik dan hanya bisa diakses melalui komputer. Ide Gibson dalam penggunaan kata cyberspace ini setelah melihat anak-anak bermain video games. Anak-anak tersebut kemudian meyakini permainan video game yang mereka mainkan adalah nyata dan semua bangunan, interaksi, maupun benda-benda yang ada dalam permainan itu adalah sebuah kenyataan atau eksis, meski kenyataannya itu tidak bisa di jangkau oleh mereka. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Gibson kata cyberspace merujuk dan lebih dekat dengan penggambaran “Halusinasi Konsensual”.
Sementara pengertian berbeda di utarakan oleh Barlow yang menyatakan bahwa cyberspace merupakan istilah yang di gunakan untuk jaringan komputer. Selanjutnya Wilbur (1997) melihat bahwa melalui fasilitas web dalam jaringan komputer seseorang akan menemukan efek dalam kehidupan mereka ketika berhubungan dengan cyberspace. Sebab, karakteristik dunia virtual bisa menghasilkan efek dan disisi lain ia juga menjadikan dirinya sebagai sebuah efek.Hubungan antar individu di dunia virtual bukanlah sekedar hubungan yang dikatakan sebagai “substansi halusinasi” semata. Pada dasarnya hubungan tersebut terjadi secara nyata, memiliki arti, dan juga bisa berdampak pada kehidupan sesungguhnya. Hal ini kemudian di tegaskan oleh Rheingold dalam Nasrullah (2012:21) yang mengatakan bahwa cyberspace merupakan ruang konseptual dimana semua kata, hubungan manusia, data, kesejahteraan, dan juga kekuatan di manifestasikan oleh setiap orang melalui teknologi CMC atau Computer Mediated Communication.
Interaksi Sosial Dunia Maya
Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama, tidak hanya di dunia nyata kehidupan bersama juga terjadi di dunia maya, dimana banyak orang secara bersama-sama berkumpul pada suatu wadah di dalam jaringan internet dan secara bersama-sama melakukan interaksi didalamnya. Adapun yang menjadi defenisi interaksi sosial dapat di kutip dari Gillin dan Gillin dalam Parlina (2010:20) yang mengatakan Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, maupun antara kelompok individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, dimana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.
Menurut Soekanto (1982:58) Ada dua syarat terjadinya interaksi sosialyaitu terdiri atas kontak sosial dan komunikasi sosial. kontak sosial dan komunikasi dalam interaksi sosial tidak terjadi hanya dengan bersentuhan fisik,dengan perkembangan teknologi saat ini manusia dapat berhubungan tanpa bersentuhan, misalnya melalui telepon, internet dan lain-lain.Kemajuan teknologi ini berdampak besar pada pola komunikasi manusia terlebih internet.
Untuk dapat berinteraksi di ruang maya tersebut di butuhkan peralatan yang menjadi penghubung antara individu ke individu atau kelompok lain di dunia maya, peralatan tersebut dapat berupa komputer atau pun peralatan elektronik lainnya yang memiliki fitur serta kemampuan mengakses internet. Seperti yang di sebutkan oleh Kurniawan (2009:206), proses interaksi penyampaian dan penerimaan pesan, bisa terjadi melalui pemanfaatan suatu sarana atau media tertentu. Dalam komunikasi di dunia maya media yang digunakan adalah komputer, baik hardware maupun software. Kesalingterhubungan secara global antara dua komputer atau lebih, yang bisa mencapai jutaan komputer jumlahnya, sehingga bisa saling tukar informasi antara komputer satu dengan yang lainnya. Antara komputer satu dengan yang lainnya bisa berkomunikasi, saling berkirim atau bertukar informasi atau pesan.
Identitas Dalam Interaksi Online
Kehadiran individu sebagai objek bisa diwakili dengan animasi (avatar) sesuai dengan keinginan individu penggunannya. Di internet siapa pun bisa menjadi siapa atau apa yang diinginkannya (Nasrullah, 2012 : 60). Dengan kata lain identitas dalam dunia virtual online dapat dibuat oleh individu itu sendiri sesuai dengan kehendaknya. Ada dua kutub pandangan yang saling berseberangan mengenai identitas diri dalam berinteraksi online. Yang pertama adalah penganut transparansi (a single identity transparancy). menurut pandangan ini identitas di internet harus berupa identitas asli dan bukan identitas palsu. Dengan ada nya identitas asli ini, pengguna identitas dapat bertindak sepantasnya sesuai dengan diri nya sendiri seperti di dunia nyata (offline). Yang kedua adalah penganut Anonim (undisclosed identities). Indentitas di internet harus mendukung kebebasan berpendapat dan anonimitas merupakan salah satu alat untuk itu.
Anonim atau anonimitas berasal dari bahasa Yunani yaitu anonymia, yang berarti “tanpa nama” atau nameless. Dalam penggunaan sehari-hari anonimitas biasanya mengacu pada keadaan identitas pribadi seseorang, atau informasi pribadi, yang tidak diketahui publik. Anonimitas dalam dunia maya sangat sering dijumpai. Banyak pengguna internet yang enggan memberitahukan identitas aslinya di beberapa media online di internet karena alasan keamanan dan kenyamanan dalam menyuarakan pendapatnya terhadap berbagai hal.Anonimitas membantu seseorang untuk mendapatkan kebebasan berekspresi, kebebasan untuk berpendapat bahkan yang kontroversial tanpa ada perasaan khawatir dengan identitas aslinya terbongkar.
Komunitas Virtual
Dalam definisinya tentang komunitas virtual, Rheingold (dalam Lee,2002:3) seorang tokoh awal yang membahas tentang komunitas virtual dan banyak dikutip dalam berbagai literature, Rheingold mendefenisikan komunitas virtual sebagai: “Agregasi sosial yang muncul dari Net ketika cukup banyak orang melakukan diskusi-diskusi publik cukup lama, dengan perasaan manusia yang memadai, untuk membentuk jaringan hubungan pribadi di dunia maya”. Dari pengertian tersebut dapat diambil beberapa poin penting, yaitu
1) Net / cyberspace mengacu pada kegiatan yang dilakukan di dunia maya, untuk membedakan mereka dari kegiatan komunitas yang nyata,
2) diskusi publik menunjukkan bahwa peserta berdiskusi bersama dengan peserta lainnya, apakah itu berbagi pendapat, pengetahuan, perasaan, atau topik umum yang menarik. Ada implikasi bahwa topik yang dihasilkan di buat oleh peserta dan bukan koordinator dari situs web tempat mereka berada,
3) hubungan pribadi menunjukkan bahwa dengan waktu yang cukup, peserta mengembangkan hubungan mandiri di antara mereka sendiri.
refrensi: Chapter II.2.pdf
Komentar
Posting Komentar